Ketika suplai darah ke otak terganggu, maka sel-sel otak akan kekurangan oksigen dan berisiko mengalami kematian, kondisi ini disebut dengan istilah stroke.
Stroke pada umumnya dikategorikan menjadi dua, stroke hemoragik yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah dan stroke iskemik yang disebabkan adanya sumbatan yang memutus suplai darah ke otak.
Namun Anda juga perlu tahu bahwa selain dua kategori stroke tersebut juga ada yang disebut stroke ringan, mini stroke atau disebut juga Transient Ischemic Attacks (TIA). Apa itu TIA?
Apa itu TIA?
TIA atau disebut stroke ringan adalah serangan stroke yang berlangsung selama beberapa menit hingga 24 jam. Namun tidak seperti stroke, TIA tidak membunuh sel-sel otak, sehingga tidak menyebabkan kerusakan permanen di otak.
Mirip seperti stroke iskemik, TIA juga menyebabkan penyumbatan yang menghalangi suplai oksigen ke otak, namun penyumbatannya sangat singkat sehingga tidak ada kerusakan permanen.
Penyebab TIA adalah timbunan lemak yang mengandung kolesterol atau yang disebut aterosklerosis, yang menumpuk di arteri. Plak ini akan mengurangi aliran darah melalui arteri yang menyebabkan gumpalan bekuan darah. Ketika bekuan darah terlepas dan masuk ke aliran darah otak, maka saat itulah TIA terjadi.
Siapa yang Berisiko Mengalami TIA
Sebenarnya setiap orang memiliki risiko stroke saat berusia di atas 55 tahun, namun risiko stroke akan meningkat bila memiliki beberapa faktor berikut:
- Ada riwayat keluarga yang mengalami stroke
- Berjenis kelamin pria, di mana pria lebih berisiko terhadap TIA
- Tekanan darah tinggi
- Tidak aktif secara fisik, jarang berolahraga
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Merokok
- Kolesterol tinggi
- Obesitas
- Menyalahgunakan obat terlarang
- Atrial fibrilasi
Tanda-Tanda saat Mengalami TIA
Tanda-tanda saat mengalami TIA sebenarnya tidak jauh berbeda dari serangan stroke pada umumnya, gejalanya adalah sebagai berikut:
- Gangguan penglihatan baik pada satu atau kedua mata
- Kelemahan di wajah, lengan atau kaki, terutama di satu sisi
- Nyeri kepala hebat
- Kesulitan berjalan
- Pusing dan kehilangan koordinasi serta keseimbangan
- Kesulitan berbicara atau memahami kata-kata
Berbahayakah TIA?
Serangan stroke ringan ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit hingga 24 jam, namun bukan berarti tidak berbahaya. Anda tetap harus pergi ke rumah sakit saat mengalami stroke ringan karena kondisi ini dapat menjadi indikasi risiko terjadinya stroke di masa depan.
Orang dengan indikasi stroke ringan akan disarankan untuk mengonsumsi obat untuk membantu mengencerkan darah di dalam tubuh guna menurunkan risiko stroke. Selain itu juga disarankan untuk mengubah gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, menghindari minuman beralkohol, makan menu yang sehat, berolahraga, mengelola penyakit kronis seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan obesitas.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic (2022). Transient ischemic attack (TIA). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/transient-ischemic-attack/symptoms-causes/syc-20355679
Jonathan Graff-Radford, M.D.(2021). How is a ministroke different from a regular stroke?. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/transient-ischemic-attack/expert-answers/mini-stroke/faq-20058390
Cleveland Clinic (2018). Transient Ischemic Attack (TIA) or Mini Stroke. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14173-transient-ischemic-attack-tia-or-mini-stroke
Medline Plus (2018). Transient Ischemic Attack. Available from: https://medlineplus.gov/transientischemicattack.html